BERNYANYI SALAH SATU MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK







Hasil gambar untuk ANAK BERNYANYI

Esensi bernyanyi anak 

Bernyanyi merupakan aktivitas mengeluarkan suara dengan syair-syair yang dilagukan. Mengelola kelas dengan bernyanyi berarti menciptakan dan mengelola pembelajaran dengan menggunakan syair-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan. Menurut pendapat banyak orang bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah sehingga perkembangan anak dapat di stimulasi secara optimal, karena pada prinsipnya tugas lembaga adalah untuk mengembangkan seluruh aspek dalam diri siswa, melalui fisik motorik, sosial, emosional, intelektual, bahasa dan seni, serta moral dan agama.
Dengan uraian tersebut di atas, memberikan sebuah gambarann bahwa kegiatan bernyanyi tidak bisa terlepaskan dengan anak usia dini. Anak sangat senang bernyanyi sambil bertepuk tangan dan juga menari. Dengan menggunakan nyanyian dalam setiap pembelajaran, anak akan mampu merangsang perkembangannya, khususnya dalam berbahasa dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Karena pada dasarnya, setiap manusia itu suka dengan musik. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai atau mendengar musik, dari yang dewasa sampai dengan usia anak-anak mereka suka dengan musik. Dengan adanya musik, secara tidak sadar kita sering kali mengikuti irama musik tersebut. Yang akhirnya kita pun ikut berpartisipasi pada musik tersebut misalnya ikut bernyanyi.

Menurut Syamsuri jari, sebagaimana dikutip oleh Setyoadi menyebutkan bahwa diantara manfaat penggunaan lagu (menyanyi) dalam pembelajaran, yaitu akan dijelaskan berikut ini.
  1. Sarana relaksasi dengan menetralisisr denyut jantung dan gelombang otak
  2. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.
  3. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan.
  4. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.
  5. Membangun retasi dan menyentuh emosi dan rasa estetika siswa
  6. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran
  7. Mendorong motivasi belajar siswa
Selain itu, dari hasil pengembangan penelitian ternyata bernyanyi juga dengan melatih seorang anak dalam perkembangan bahasannya. Dengan nyanyian yang sederhana, setiap kata ada dalam nyanyian tersebut dapat diikuti oleh anak. Meskipun dalam pengucapannya kurang begitu jelas. Penelitian menunjukan bahwa pada anak usia prasekolah antara usia 2 hingga 3 tahun anak-anak baru bisa mengucapkan kalimat-kalimat sederhana. Pada masa ini, anak-anak mulai sensitif terhadap bunyi-bunyian. Mereka mendengarkan sajak dengan antusias, menyukai puisi dan yang sejenisnnya (John W. Santrock: 2007). Bila dikelompokan berdasarkan usia, berikut perkembangan bahasa anak.
  • Lahir, menangis
  • 1-2 bulan, Mulai mendekut
  • 6 bulan, Mulai Berceloteh
  • 6-12 bulan, Berubah menjadi ahli linguistik universal menjadi pembelajar bahasa yang khusus.
  • 8-12 bulan, Menggunakan gerak tubuh, seperti menunjuk dengan jari dan muncul pemahaman atas kata-kata.
  • 13 bulan, pengucapan kata yang pertama
  • 18 bulan, Mulai muncul ledakan kosakata
  • 18-24 bulan, menggunakan ucapan-ucapan dua kata, penguasaan yang cepat dalam pemahaman kata-kata.

Dari gambaran tersbut menunjukan bahwa anak usia dini memiliki perkembangan bahasa yang luar biasa. Dengan sering bernyanyi, secara tidak langsung akan merangsang perkembangan berbahasa anak.

Yuni Rachmawati mengatakan bahwa, kegiatan meyanyi dengan menggunakan musik akan dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.
  • Melatih kepekaan rasa dan emosi
  • Melatih mental anak untuk mencintai keselarasan, keharmonisan, keindahan, dan kebaikan.
  • Mencoba mengungkapkan isi atau maksud perasaan.
  • Meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menyelaraskan gerak terhadap musik yang didengar.
  • Meningkatkan kemampuan mendengar dengan mengamati sifat atau watak
  • Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian.
Sukses tidaknya menggunakan metode bernyanyi dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pendidik sendiri dan lagu yang dibawakannya. Bila pendidik pandai bernyanyi atau membawakan lagu, khususnya lagu nak-anak, tentu saja anak-anak akan merasa senang mendengar dan mengikutinya. Namun bila dalam membawakan lagu sangat buruk, pasti anak akan merasa jenuh dan bahkan malas mendengar, apalagi mengikutinya.

Kemudian untuk model lagunya, perlu dicari lagu yang sesuai dengan usiannya. Jangan sampai lagu orang-orang dewasa dinyanyikan oleh anak-anak. Selain tidak sesuai dengan usia, lagu tersebut juga sulit dimengerti dan dipahami oleh anak-anak. Oleh karenannya, sebelum menggunakan metode bernyanyi dalam kegiatan pembelajaran, alangkah baiknya untuk memilih lagu yang sesuai dengan karakter usia mereka. Supaya anak-anak dapat mengerti dan memahami dengan mudah lagu yang telah dinyanyikan, baik mudah mengikutinya maupun mudah mengambil makna-maknanya. Bila digunakan untuk pendidikan karakter, tentu lagu yang akan dinyanyikan pun harus bermuatan dengan nilai-nilai pendidikan karakter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Study Eksplorasi In Bali